slot gacor slot gacor terbaru slot gacor 2025 alexa slot alexa99
Home » Blog » Saood Variawa Pemenang Etape Dakar Termuda
Posted in

Saood Variawa Pemenang Etape Dakar Termuda

Saood Variawa Pemenang Etape Dakar Termuda - Saood Variawa membalik kekacauan pada hari kedua Chrono 48 Jam

Saood Variawa Pemenang Etape Dakar Termuda – Saood Variawa membalik kekacauan pada hari kedua Chrono 48 Jam, di mana dia menabrak mobil rekan Kencana69 setimnya di Toyota Gazoo Racing, Giniel de Villiers, menjadi kemenangan pada etape tiga Reli Dakar.

Pereli asal Afrika Selatan berusia 19 tahun itu pun menjadi pebalap termuda yang memenangi etape Dakar di kategori mobil kelas Ultimate.

Variawa menyelesaikan etape tiga yang menempuh jarak 963 kilometer, untuk kategori mobil, dalam waktu 3 jam 16 menit 52 detik. Dia unggul 33 detik atas Guerlain Chicherit (X-Raid Mini) dan 1 menit 48 detik atas rekan setimnya, Seth Quintero.

”Kami mengalami kendala kemarin, kecelakaan yang disayangkan dengan Giniel, tetapi apa pun itu, ini merupakan kebangkitan yang bagus. Jadi, kami menantikan sisa pekan ini,” ujar Variawa seusai finis etape tiga di Al Henakiyah, Arab Saudi, Selasa (7/1/2025).

”Saya jelas tahu bahwa kami melesat. Ada banyak tempat yang bisa menghukum Anda dan membuat Anda mengakhiri balapan. Kami benar-benar menjalani dengan sangat santai di bagian-bagian yang sangat sulit. Francois (Cazalet) bagus dalam navigasi dan kami selalu tepat,” ujar Variawa di laman Reli Dakar.

”Kami melewati banyak mobil dan membuat banyak pesaing dalam tekanan di bebatuan. Mereka bocor ban, jadi itu membuka jalur bagi kami,” kata Variawa yang memacu Toyota Hilux.

”Menuju akhir, dalam 5 kilometer terakhir, kami menghantam batu besar dan ban bocor, tetapi apa pun itu, ini merupakan balapan yang sangat bagus dari sisi kami,” pungkas Variawa.

Meskipun memenangi etape tiga, posisi Variawa masih jauh di belakang, di urutan ke-41 dalam klasemen umum kelas Ultimate. Dia tertinggal 7 jam 47 menit 11 detik dari pemimpin klasemen sementara, Henk Lategan. Sementara Quintero berada di posisi ke-10 klasemen sementara, tertinggal 35 menit 4 detik.

”Hari ini tidak terlalu jelek. Kami tidak memiliki posisi terbaik di jalan, kami sedikit berada dalam kepulan debu, tetapi kami benar-benar tancap gas dengan bagus di akhir. Sayangnya, kami mengalami bocor halus dan harus mengganti ban sekitar 40 kilometer menuju finis. Saya pikir itu yang membuat kami tidak menang, tetapi ini bagus untuk membuat kesan, meraih waktu dan mendapat posisi jalan yang bagus,” ujar Quintero.

Pebalap asal Amerika Serikat itu berpotensi menjadi pembuka jalan di etape selanjutnya, dan itu sesuatu yang dihindari oleh para pereli. Namun, Quintero tidak khawatir dengan hal itu karena sudah pernah melakukan di etape Chrono 48 Jam.

”Saya membuka jalan dalam 300 kilometer etape Chrono, jadi saya tidak khawatir dengan itu, saya akan membuka jalan di hari apa pun,” tegas pebalap berusia 22 tahun itu.

Loeb terguling

Dalam etape tiga ini, pereli senior Sebastian Loeb yang membela Dacia Sandrider mengalami kecelakaan di awal special stage. Mobilnya terguling setelah melewati cerukan dalam kecepatan tinggi di lintasan pasir. Ini kendala kedua Loeb setelah pada Chrono 48 Jam mengalami kerusakan kipas pendingin mesin.

Loeb mengawali etape tiga dengan menempati posisi keenam klasemen, terpaut 18 menit 56 detik dari Lategan di puncak klasemen. Dia pun tancap gas untuk memangkas lebih banyak waktu, tetapi justru mengalami kecelakaan. Insiden itu membuat Loeb kehilangan banyak waktu dan finis dengan selisih waktu 1 jam 3 menit 20 detik dari Variawa. Di klasemen sementara kelas Ultimate, Loeb di posisi ke-16, tertinggal 1 jam 14 menit 45 detik dari Lategan.

”Dia awal rute spesial, saya pikir kami di jalur yang tepat, tetapi kami sedikit ke pinggir. Saya menghantam cerukan yang membuat kami miring dan mobil terguling. Itu membuat dua ban lepas, tetapi kami bisa mengatasi itu dalam 5 menit. Tidak banyak kerusakan, tetapi setelah 50 kilometer kami mematahkan batang kemudi. Itu bukan masalah serius, tetapi onderdil cadangan kami berada di badan mobil yang terlepas saat mobil terguling,” ujar Loeb.

”Cristina (Gutierrez) berhenti dan memberi kami satu, tetapi setelah itu, kipas mesin bagian depan berhenti bekerja, jadi kami berkendara dalam kecepatan SSV di hampir sepanjang etape. Ini bukan hari seperti yang kami inginkan. Kami kehilangan satu jam dan kami merasa kami terlalu banyak dalam masalah. Namun, seperti inilah adanya, kami hanya harus melanjutkan. Kami akan terus balapan dan kita lihat saja meskipun memenangi reli mulai terlihat rumit,” kata Loeb.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *