⚖️ Peringatan Serius dari Salah Satu Tokoh Veteran Industri
Fred Done, yang mendirikan Betfred pada tahun 1967 bersama saudaranya Peter Done, dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia taruhan Inggris. Perusahaannya kini memiliki lebih dari 1.300 toko taruhan fisik di Inggris Raya dan Irlandia Utara, menjadikannya salah satu jaringan taruhan jalan raya terbesar di negara tersebut.
Namun, menurut Done, rencana kenaikan pajak GGY (Gross Gambling Yield) ritel hingga 2–3% akan menjadi pukulan fatal. Ia menilai langkah itu akan memperparah kondisi industri yang sudah terpukul akibat inflasi tinggi, kenaikan biaya operasional, dan pergeseran besar-besaran menuju taruhan online.
“Kami tidak bisa terus menanggung beban tambahan. Jika pajak ini diterapkan, kami harus menutup sebagian besar toko kami — mungkin bahkan seluruhnya,” ujar Done. “Kami sudah menghadapi biaya energi yang melonjak, kenaikan upah minimum, dan tekanan regulasi. Kenaikan pajak akan menjadi paku terakhir di peti mati bagi taruhan jalan raya.”
🏪 Taruhan Jalan Raya: Tulang Punggung yang Mulai Rapuh
Taruhan jalan raya telah lama menjadi bagian dari budaya Inggris, terutama di kota kecil dan kawasan pedesaan. Namun, dalam dekade terakhir, pergeseran digitalisasi dan kebijakan pembatasan taruhan mesin fixed-odds (FOBTs) telah memangkas margin keuntungan operator.
Betfred, bersama dengan Ladbrokes Coral dan William Hill, pernah mengoperasikan lebih dari 9.000 toko di Inggris, tetapi angka itu kini menurun drastis menjadi kurang dari 6.000.
Analis industri memperkirakan bahwa setiap kenaikan 1% dalam pajak GGY dapat mengurangi keuntungan bersih operator ritel hingga 10%, tergantung pada ukuran dan lokasi toko.
“Toko-toko taruhan di kota kecil beroperasi dengan margin tipis. Mereka sudah nyaris tidak bisa menutupi biaya sewa dan staf. Jika pajak naik, mereka tidak akan mampu bertahan,” jelas analis perjudian senior dari Regulus Partners, Paul Leyland.
📉 Dampak Ekonomi dan Sosial yang Lebih Luas
Selain potensi penutupan toko, kebijakan pajak baru juga dapat berdampak pada lebih dari 7.000 karyawan Betfred, termasuk kasir, pengelola toko, dan staf pendukung lainnya.
Fred Done menekankan bahwa banyak dari toko-toko tersebut beroperasi di wilayah ekonomi menengah ke bawah, di mana lapangan kerja ritel sudah terbatas.
“Kami tidak hanya berbicara tentang bisnis, tapi juga tentang komunitas. Setiap toko Betfred adalah tempat berkumpul bagi orang-orang, dan menyediakan pekerjaan lokal. Menutup toko-toko itu akan menghancurkan banyak keluarga yang menggantungkan hidup di sini,” tegas Done.
Asosiasi industri, termasuk Betting and Gaming Council (BGC), juga telah memperingatkan pemerintah bahwa kebijakan fiskal yang berlebihan dapat mendorong pemain ke pasar gelap, di mana tidak ada perlindungan konsumen maupun pajak untuk negara.
Menurut laporan BGC 2025, pasar taruhan ilegal di Inggris kini telah mencapai nilai lebih dari £2,5 miliar per tahun, dengan lebih dari 400.000 warga Inggris aktif menggunakan situs taruhan tanpa lisensi.
🏛️ Respons Pemerintah: Fokus pada “Keadilan Pajak”
Pemerintah Inggris, melalui Departemen Keuangan dan Departemen Digital, Budaya, Media dan Olahraga (DCMS), mengonfirmasi bahwa rencana kenaikan pajak GGY sedang dalam tahap konsultasi. Tujuannya adalah untuk “menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil antara operator online dan ritel.”
Selama beberapa tahun terakhir, operator taruhan online telah menikmati margin pajak lebih rendah dibandingkan toko fisik, karena struktur biaya yang lebih efisien. Namun, menurut BGC, kondisi operasional kedua model bisnis tersebut tidak dapat disamakan secara langsung.
“Taruhan jalan raya sudah membayar pajak bisnis, sewa properti, dan upah lebih tinggi. Menyamakan tarif pajak dengan operator online sama saja dengan menghukum mereka karena masih berinvestasi di dunia nyata,” kata Michael Dugher, CEO BGC.
💬 Dukungan dari Publik dan Mitra Industri
Reaksi terhadap peringatan Done datang dari berbagai pihak. Banyak pemilik waralaba dan staf toko Betfred menyuarakan dukungan mereka melalui media sosial dengan tagar #SaveHighStreetBetting.
Sementara itu, beberapa anggota parlemen dari wilayah yang sangat bergantung pada lapangan kerja sektor taruhan menyuarakan keprihatinan serupa. Anggota Parlemen dari Manchester, Lucy Powell, mengatakan bahwa pemerintah perlu berhati-hati agar tidak “mengorbankan lapangan kerja lokal demi pendapatan pajak jangka pendek.”
Selain itu, sejumlah operator kecil seperti JenningsBet dan Corbettsports turut memperingatkan bahwa mereka bisa menghadapi nasib yang lebih parah karena skala bisnis yang lebih kecil dibandingkan raksasa seperti Betfred.
🔮 Masa Depan Taruhan Jalan Raya Inggris
Masa depan taruhan jalan raya di Inggris kini tampak semakin tidak pasti. Fred Done sendiri menyatakan bahwa ia akan “mempertimbangkan semua opsi,” termasuk menutup seluruh jaringan toko dan beralih sepenuhnya ke operasi digital, jika pemerintah tetap melanjutkan kebijakan kenaikan pajak tersebut.
“Saya telah berada di bisnis ini selama lebih dari 50 tahun. Saya melewati banyak masa sulit, tapi ini mungkin yang paling berbahaya. Jika mereka menaikkan pajak lagi, taruhan jalan raya akan mati,” pungkas Done.
Analis memperkirakan keputusan akhir mengenai tarif pajak baru akan diumumkan dalam Anggaran Musim Semi 2026, dan hasilnya bisa menentukan arah masa depan industri taruhan fisik di Inggris.
🏁 Kesimpulan: Pertaruhan Terbesar Betfred Ada di Luar Lapangan
Betfred, simbol klasik taruhan jalan raya Inggris, kini menghadapi pertaruhan paling serius dalam sejarahnya — bukan melawan kompetitor, melainkan melawan kebijakan fiskal pemerintah.
Jika peringatan Fred Done terbukti benar, kenaikan pajak yang diusulkan dapat menandai akhir dari era taruhan jalan raya yang telah menjadi bagian dari budaya Inggris selama lebih dari setengah abad.
Sementara itu, industri menunggu dengan napas tertahan, menantikan apakah pemerintah akan menyeimbangkan antara kebutuhan fiskal dan kelangsungan ekonomi lokal, atau justru membiarkan lampu toko-toko taruhan di jalan utama Inggris perlahan padam satu per satu.
Post Comment