Harga Centang Biru di X (Twitter) Turun Drastis di Indonesia, Tapi Ada Kejutan Menanti!

Harga Centang Biru di X (Twitter) Turun Drastis di Indonesia, Tapi Ada Kejutan Menanti!

Centang Biru Makin Terjangkau, Tapi Jangan Keburu Senang!

Oke, siapa sih yang nggak ngiler punya centang biru di akun X (dulu Twitter)? Status centang biru ini udah jadi semacam simbol prestise di dunia maya. Buat sebagian dari kita, itu kayak punya akses masuk klub elite—followers jadi makin percaya, kolaborasi makin mudah, sampai peluang endorse bisa berdatangan. Tapi di pertengahan 2025 ini, ada kabar mengejutkan: harga langganan centang biru di Indonesia resmi lebih murah dari sebelumnya! Eits, tapi jangan buru-buru buka dompet—ada plot twist seru menanti yang bisa bikin kamu mikir dua kali.

Harga Baru, Strategi Baru

Jadi, selama beberapa bulan terakhir, X mencoba menggaet lebih banyak pelanggan Verified dengan memangkas harga berlangganan. Dari berbagai sumber berita, langganan centang biru kini hanya sekitar Rp90.000-an per bulan di Indonesia, lebih murah dari beberapa negara tetangga . Ini jelas bikin banyak orang tergoda pengen nyobain. Banyak content creator sampai UMKM yang langsung mengisi ulang saldo e-wallet demi langganan Verified.

Tapi, setelah gelombang pertama pengguna baru masuk, muncullah beberapa pertanyaan: Apakah masih semudah itu mendapatkan centang biru? Apakah manfaatnya benar-benar sebesar dulu?

Plot Twist: Bukan Lagi Sekadar Bayar, Ada Syarat Lain!

Nah, ternyata nggak sesederhana itu. Kini, untuk dapetin centang biru, bukan cuma soal bayar bulanan. Ada sistem tambahan untuk seleksi akun, terutama buat mencegah spam dan penipuan. Pihak X menekankan akun harus tetap diverifikasi secara manual—mulai dari bukti identitas jelas, riwayat aktivitas yang positif, sampai keterlibatan dengan komunitas .

Jadi, walaupun harganya turun, bukan berarti semua orang yang bayar pasti dapat centang biru. Misalnya, salah satu teman saya, seorang ilustrator freelance, udah berlangganan selama dua bulan, tapi aplikasinya ditolak karena aktivitas akunnya dianggap “kurang natural” sama tim X. Sementara seorang UMKM brand skincare lokal malah lolos meski baru join Verified—karena postingannya rutin, banyak engagement, dan bener-bener berkontribusi di komunitas.

Mengapa Harga Turun? Bisnis dan Persaingan!

X nggak sendirian dalam perang layanan premium media sosial. Meta dengan Instagram dan Facebook mereka juga gencar naikin fitur langganan. Data dari riset Digital 2025 menunjukkan pengguna media sosial Indonesia kini punya ekspektasi lebih soal akses fitur premium dengan harga terjangkau . Kalau X nggak ikut adjust harga, ya siap-siap aja pelanggan bakal pindah ke platform sebelah.

Dari sisi bisnis, ini jadi langkah cerdas buat meningkatkan jumlah pelanggan tanpa mengorbankan kredibilitas. Elon Musk sendiri sempat bilang dalam konferensi bisnis, “Kami harus menemukan keseimbangan antara inklusivitas fitur dan perlindungan komunitas dari penyalahgunaan” . Jadi, inilah alasannya kenapa walaupun harga turun, syaratnya malah makin diperketat.

Studi Kasus: Dari Public Figure hingga UMKM

Beberapa public figure dan brand lokal mulai berbagi cerita soal serunya (dan ribetnya) dapat centang biru.

  • Public Figure: Seorang travel vlogger asal Jakarta yang baru dapat centang biru bilang, “Engagement aku naik signifikan setelah Verified. Tapi proses verifikasinya lumayan lama, kudu banyakin aktivitas asli, bukan sekadar repost.”

  • UMKM: Pemilik kedai kopi kekinian mengaku, “Awalnya mikir gampang, ternyata setelah bayar masih diseleksi. Tapi setelah centang biru didapat, refleksi langsung terasa dari segi pesan masuk dan partnership.”

  • Freelancer: Seorang copywriter freelance menulis, “Gagal dua kali lolos verifikasi karena kurang aktif di komunitas, akhirnya konsisten posting dan engage baru centang dikasih.”

Dari ketiganya, kelihatan centang biru bukan lagi simbol kemudahan atau privilege, tapi lebih kayak reward atas aktivitas organik dan kontribusi di ekosistem X.

Efek Jangka Panjang: Trust, FOMO dan Branding

Dengan model verifikasi ini, kepercayaan terhadap akun Verified bakal makin tinggi. Para pelaku bisnis dan kreator yang bener-bener berkontribusi akan lebih diuntungkan, sedangkan akun yang cuma “bayar doang” bakal mudah tersingkir. FOMO (fear of missing out) masih tinggi, tapi sekarang “harga” yang dibayar adalah konsistensi dan reputasi, bukan sekadar uang.

Dampaknya untuk branding juga signifikan. Brand dengan centang biru dianggap lebih kredibel, sehingga kolaborasi dengan partner baru jadi lebih gampang. Karena itu, para pebisnis dan public figure mau nggak mau harus lebih aktif membangun komunitas, bukan sekadar mengandalkan dompet tebal.

Kesimpulan: Jangan Cuma Tergiur Harga Murah

Singkatnya, centang biru di X memang lebih murah, tapi nilainya bertambah mahal dalam aspek effort dan kredibilitas. Kalau kamu merasa siap buat konsisten sharing dan berinteraksi, langkah mengambil Verified bisa jadi investasi branding masa depan. Tapi jika motivasinya hanya demi gengsi sesaat, bisa jadi hasilnya nggak sesuai harapan.

Dan untuk kalian yang bukan tipe “pencari centang”, stay chill! Enjoy tiap proses berkonten dan terus upgrade skill biar akun makin berfaedah.

Artikel ini didukung oleh partner seru untuk gamers, Los303 — surga buat kamu yang cari info game online terbaru, tips, plus bonus menarik tiap minggunya! Yuk, cek langsung dan bawa skill-mu ke next level.

Post Comment