Gesekan Midas Reidel Toiran Berhasil Titel Berangkaian Proliga – Jakarta Bhayangkara pemenang Proliga 2025. Pelatihnya, Reidel Toiran.
Dalam mitologi Yunani, Midas adalah raja yang dianugerahi kemampuan luar biasa, mengubah apa saja yang disentuhnya menjadi emas. Pada Proliga 2025 sektor putra, impian789 Pelatih Jakarta Bhayangkara Presisi Reidel Toiran bak Midas dengan sentuhan yang menghasilkan medali emas, menghasilkan gelar juara.
Gelar juara Proliga untuk kedua kali itu dipersembahkan Reidel Toiran setelah membawa Jakarta Bhayangkara Presisi menaklukkan Jakarta LavAni Livin’ Transmedia dalam laga final sengit, Minggu (11/5/2025). Berlaga di GOR Amongrogo, Yogyakarta, selama 3 jam 3 menit, anak-anak asuhan Reidel Toiran menang 3-2 (19-25, 23-25, 25-22, 25-22, 15-9).
Setelah bola hasil blok pemain LavAni keluar lapangan, Reidel Toiran langsung berteriak sambil mengepalkan kedua tangan. Bola keluar itu memastikan Bhayangkara merebut poin ke-15 pada set terakhir sekaligus memastikan trofi Proliga tetap di tangan mereka. Toiran pun langsung berpelukan dengan tim kepelatihannya dan merayakan keberhasilan itu bersama-sama.
Tahun lalu, di hadapan ribuan penonton yang memenuhi Stadion Indonesia Arena, Toiran juga mengekspresikan kebahagiaannya. Bhayangkara akhirnya menuntaskan rasa penasaran mereka dengan mengalahkan LavAni pada partai final Proliga setelah selalu kalah telak sepanjang musim.
Secara pribadi, Toiran juga menuntaskan rasa penasaran akan LavAni yang menjadi lawan Bhayangkara di final sejak 2022. Baik pada Proliga 2020 maupun 2023, Bhayangkara selalu kalah.
Toiran merasakan kekalahan itu pada Proliga 2023 yang merupakan debutnya sebagai pelatih. Saat itu, Bhayangkara masih bergabung dengan Surabaya Samator dan bernama Surabaya Bhayangkara Samator.
Dengan masuk final Proliga 2023, debut pelatih asal Kuba ini sebenarnya sudah cukup gemilang. Namun, targetnya adalah gelar juara, yang juga gagal diraih pada Proliga 2023. Baru mulai tahun ketiga, sentuhan Midas-nya keluar. Apa yang disentuh Toiran berbuah jadi gelar juara.
”Pada tahun awal, saya baru pertama jadi pelatih, masih banyak masalah sendiri, seperti gugup. Sekarang, saya sudah bisa kontrol itu,” ujar Toiran yang sudah lancar berbahasa Indonesia.
Menurut Toiran, kontrol diri sangat penting bagi seorang pelatih. Sebab, pelatih berkaitan langsung dengan instruksi dan penyampaian informasi kepada pemain.
Apabila pelatih tak bisa mengontrol diri dan terhanyut emosi, apa yang keluar dari mulutnya bisa jadi salah dan akan berdampak pada tim. Inilah yang membedakan dengan pemain.
Kontrol diri ini juga jadi kekuatan Toiran dalam setiap sentuhannya. Ditambah, pelatih berusia 40 tahun ini mempunyai pengalaman sebagai pemain selama bertahun-tahun, juga di Proliga dan di Bhayangkara.
Toiran pertama kali datang ke Indonesia untuk memperkuat Surabaya Bhayangkara Samator pada Proliga 2014. Pada debutnya itu, Toiran sukses mengantarkan Surabaya Bhayangkara Samator meraih gelar juara.
Tak hanya itu, Toiran juga menyabet penghargaan individu sebagai Best Blocker. Toiran total mengoleksi empat trofi Proliga bersama Samator Bhayangkara. Setelah Proliga 2014, sosok yang dinobatkan sebagai pelatih terbaik Proliga 2025 ini mempersembahkan gelar bagi Samator Bhayangkara pada edisi 2016, 2018, dan 2019.
Setelah pensiun sebagai pemain pada 2020, tiga tahun kemudian Toiran ditunjuk sebagai juru taktik Jakarta Bhayangkara Presisi yang sudah berpisah dengan Samator. Ini debut Jakarta Bhayangkara Presisi di Proliga sekaligus debut Toiran sebagai pelatih.
Sekarang agak enteng, kalau tahun pertama masih sulit, terbebani,” ujar Reidel.
Persiapan Bhayangkara pada musim ini sebenarnya tidak sematang musim lalu. Saat itu, Bhayangkara bahkan berangkat ke Jepang untuk melakoni beberapa laga uji coba.
Bahkan, selama fase reguler, Bhayangkara hanya diperkuat satu pemain asing, yakni Sabar Kazemi (Iran). Padahal, pada Proliga 2025, setiap tim diperbolehkan memiliki dua pemain asing.
Meski demikian, Bhayangkara tetap bisa tampil bagus dengan hanya menelan dua kekalahan, yang dua-duanya dari LavAni. Toiran sukses memaksimalkan kehadiran pemain lokal berlabel timnas, seperti Farhan Halim.
Menjelang final four, Bhayangkara bahkan memutuskan untuk melepas Kazemi. Berdasarkan aturan, setiap tim juga boleh melakukan pergantian pemain asing hingga sebelum final four.
Mereka kemudian merekrut opposite asal Amerika Serikat, Kyle Russell, dan outside hitter asal Kuba, Leonardo Leyva Martinez, yang sebelumnya berlaga di Liga Bola Voli Korea.
Manajer Bhayangkara Pipit Rismanto mengamini persiapan mereka terkendala karena kesulitan mendapatkan pemain asing. Sebenarnya, kata Pipit, Bhayangkara berharap kembali diperkuat pemain asing asal Mali yang mengantarkan mereka juara pada Proliga 2024, yakni Noumory Keita.
Namun, dengan perhelatan Proliga yang lebih cepat dibandingkan dengan musim sebelumnya, Bhayangkara sulit merekrut Keita karena masih bermain untuk Rana Verona di Liga Voli Italia. ”Sebetulnya kami awalnya sudah pesimis karena tidak mendapatkan pemain asing. Kebetulan Liga Korea selesai, Kyle Russell dan Leo Martinez akhirnya bisa bergabung,” ucap Pipit.
Dengan tambahan Russell dan Martinez, Bhayangkara kian kuat. Sentuhan Toiran makin membuat Bhayangkara memaksimalkan potensi mereka. Namun, ketika ditanya apa kunci kemenangan mereka, Toiran mengatakan bahwa mereka mampu bekerja sama dengan baik sebagai tim. Sebab, itulah intisari olahraga beregu seperti bola voli.
Sentuhan Toiran akhirnya bukan sekadar strategi, melainkan juga kumpulan pengalaman, kontrol diri, dan keyakinan. Dalam riuhnya GOR Amongrogo, tangan Toiran menjelma seperti Midas, mengubah kekompakan yang menyala menjadi gelar juara. Dua gelar beruntun dan mungkin, kisah ini baru permulaan.
Jakarta Bhayangkara Presisi akhirnya menorehkan sejarah dengan meraih gelar juara Proliga 2024 setelah mengalahkan juara bertahan Jakarta LavAni Allo Bank dengan skor 3-1 (28-30, 25-22, 25-22, 25-23) dalam pertandingan final yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta, pada Minggu malam, 21 Juli 2024.
Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi pelatih Reidel Alfonso Gonzalez Toiran, yang berhasil membawa timnya meraih gelar juara Proliga sebagai pelatih, setelah sebelumnya meraih gelar serupa sebagai pemain bersama Surabaya Samator pada tahun 2014, 2016, 2018, dan 2019.
Perjalanan Menuju Puncak
Perjalanan Jakarta Bhayangkara Presisi menuju gelar juara tidaklah mudah. Tim ini sempat mengalami kekalahan dalam empat pertemuan sebelumnya dengan Jakarta LavAni, termasuk dua final terakhir. Namun, dengan evaluasi rutin dan semangat juang yang tinggi, tim ini berhasil membalikkan keadaan dan meraih kemenangan di final
Pelatih Reidel Toiran mengakui bahwa menjadi pelatih lebih menantang dibandingkan saat dirinya masih menjadi pemain. Ia menyatakan, “Kalau pelatih lebih pusing. Kalau pemain tinggal main maksimal, cuma kalau pelatih agak bingung.
Dominasi Penghargaan Individu
Keberhasilan Jakarta Bhayangkara Presisi tidak hanya terlihat dari gelar juara tim, tetapi juga dari dominasi dalam penghargaan individu. Rendy Febriant Tamamilang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik (MVP) Proliga 2024, menjadikannya sebagai pemain pertama yang meraih gelar MVP sebanyak tiga kali.
Selain itu, Noumory Keita meraih gelar Spiker Terbaik dan Top Skor, Ahmad Gumilar sebagai Blocker Terbaik, dan Fahreza Rakha Abhinaya sebagai Libero Terbaik. Pelatih Reidel Toiran juga mendapatkan penghargaan sebagai Pelatih Terbaik.
Strategi dan Kepemimpinan
Reidel Toiran, pelatih asal Kuba, dikenal dengan pendekatan strategis dan kepemimpinannya yang inspiratif. Ia berhasil membangun tim yang solid dan disiplin, serta mampu memotivasi pemain untuk memberikan performa terbaik mereka di lapangan. Evaluasi rutin dan adaptasi strategi menjadi kunci keberhasilan tim ini.
Masa Depan Cerah
Dengan pencapaian ini, Jakarta Bhayangkara Presisi menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan baru dalam dunia bola voli Indonesia. Kepemimpinan Reidel Toiran yang visioner dan dedikasi para pemain menjadi fondasi kuat untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi tim, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi dalam dunia olahraga.
Dengan semangat juang dan kerja keras, Jakarta Bhayangkara Presisi telah membuktikan bahwa mereka layak menjadi juara Proliga 2024.