Berhenti Scroll Instagram: Pelajaran Berharga dari CEO Perplexity tentang Waktu dan AI
Stop Lelah Scroll Instagram: Waktumu Lebih Berharga Buat Belajar AI!
Siapa di sini yang suka iseng-iseng buka Instagram buat refreshing sejenak… lalu tanpa sadar menghabiskan waktu satu jam cuma buat lihat reels dan story? Tenang, aku juga pernah kok. Tapi pernah nggak sih, kamu bertanya-tanya: “Sebenernya, waktuku habis ke mana aja ya? Kenapa rasanya waktu 24 jam tuh nggak cukup-cukup?”
CEO Perplexity, Aravind Srinivas, belum lama ini bikin statement yang cukup bikin mikir. Dia bilang, terlalu lama scroll media sosial, terutama Instagram, tuh buang-buang waktu banget—apalagi kalau waktu itu bisa dipakai buat belajar, khususnya belajar teknologi masa depan kayak Artificial Intelligence (AI). Pernyataan ini viral, bukan cuma di antara tech enthusiast, tapi juga masyarakat umum yang mulai sadar pentingnya skill baru di era digital.
Instagram: Hiburan atau Perangkap Waktu?
Instagram awalnya mungkin jadi tempat mencari inspirasi. Tapi faktanya, algoritma aplikasi itu justru didesain bikin kita betah dan nggak sadar habisin waktu berjam-jam. Studi dari DataReportal tahun 2025 mencatat, rata-rata orang Indonesia menghabiskan lebih dari 3 jam sehari untuk media sosial, dan Instagram punya porsi besar di dalamnya. Bayangkan, kalau waktu itu kamu pakai buat belajar AI, skill kamu setahun ke depan pasti jauh melesat!
Srinivas pernah bilang, “AI itu bukan future, tapi present. Semakin awal kita adaptasi, semakin jauh kita meninggalkan pesaing.” (The New York Times, 2024). Bisa jadi, langkah kecil seperti skip satu sesi scroll IG dan ganti dengan nonton video AI gratis di YouTube malah jadi turning point hidupmu.
Ketertinggalan Skill = Rugi di Masa Depan
Apa sih pentingnya belajar AI di kehidupan sehari-hari? AI sekarang udah bukan cuma urusan programmer atau ilmuwan. Lihat deh, dari dunia kerja sampai industri kreatif, semua mulai lirik tools berbasis AI buat bikin proses lebih cepet, hemat biaya, bahkan tambah cuan. Laporan McKinsey (2025) menyebut, 70% perusahaan di Asia Tenggara sudah mulai mengadopsi AI buat operasional bisnis. Artinya, siapapun yang nggak punya basic AI bakal gampang “tertinggal kereta”.
Contoh nyata? Ada Dilla, mahasiswa desain grafis, yang awalnya cuma pakai Instagram buat cari inspirasi. Setelah ikut workshop AI image-generation, ia kini bisa terima order desain lebih banyak karena kerjaannya jadi makin efisien. “Tadinya ngerasa insecure sama AI. Tapi pas nyoba, ternyata malah jadi senjata baru,” katanya. Case kayak Dilla ini nggak cuma satu dua, dan potensinya masih bakal makin besar ke depannya.
Rekomendasi Praktis: Mulai Belajar AI Tanpa Ribet
Nggak harus kuliah atau ikut bootcamp mahal kok buat mulai belajar AI. Yang penting, stop dulu scroll IG tanpa tujuan dan ganti dengan sesuatu yang lebih produktif. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dicoba:
-
Cari channel YouTube edukasi AI berbahasa Indonesia, misal Dicoding atau Sekolah Data
-
Download e-book gratis tentang machine learning atau basic AI dari Google AI
-
Gabung forum atau komunitas online, seperti AI Indonesia atau kaggle.com
-
Coba praktikum singkat dari aplikasi pembelajaran AI yang user-friendly, misal Google Teachable Machine atau ChatGPT (tapi jangan sampai jadi pengganti akal sehat ya)
Believe it or not, kamu nggak butuh waktu lama buat mencicipi dasar-dasar AI. Cukup 30 menit sehari, dan skill kamu pasti berkembang. Ingat kata Aravind lagi, “AI bukan buat menggantikan manusia, tapi buat bikin manusia melompat lebih jauh.”
Studi Kasus yang Menginspirasi
Kamu mungkin mikir: “Belajar AI buat apa? Aku nggak kerja di dunia teknologi kok!” Tapi faktanya, riset dari LinkedIn menunjukkan, pertumbuhan karir tercepat di Asia 2025 banyak berasal dari posisi yang menggabungkan skill soft skill dengan pemahaman AI, seperti content strategist, digital marketing, hingga customer relation. Bahkan HR pun sekarang dituntut paham analisa AI supaya pengambilan keputusan lebih akurat. Bayangkan, cuma dengan modal belajar lewat YouTube dan praktik sedikit-sedikit, peluang kerja dan karirmu bisa terangkat drastis!
Salah satu kasus inspiratif datang dari komunitas AI lokal Surabaya, yang anggotanya bukan cuma IT expert, tapi juga UMKM, guru sampai ibu rumah tangga. Mereka bareng-bareng belajar AI via webinar gratis tiap minggu. Hasilnya? Puluhan anggota komunitas sudah berhasil mempercepat bisnis digital mereka mulai dari optimasi konten sampai otomatisasi customer service. Ini bukti nyata kalau AI bukan cuma buat anak IT doang.
Waktumu Adalah Investasi
Mungkin selama ini kamu mengira self reward itu harus dengan hiburan. Padahal, nambah skill, terutama AI, juga suatu bentuk self reward yang hasilnya jangka panjang. Kamu bisa tetap hiburan, tapi jangan sampai hobi scroll mengorbankan masa depan sendiri. Setiap detik yang kamu hemat bisa membuka peluang baru bahkan sebelum kamu sadar.
Jadi, mulai sekarang, yuk tantang diri buat lebih bijak kelola waktu. Ganti satu sesi scroll Instagram dengan satu sesi belajar AI, lalu rasakan perbedaannya enam bulan ke depan! Jangan biarkan waktumu habis begitu saja, karena menurut CEO Perplexity: “The real flex isn’t just about being updated on trends, it’s about creating them. And with AI, you can start today!”
Biar waktu belajar makin seru, cobain juga rehat sejenak main games online seru bareng temanmu. Kamu bisa eksplor berbagai pilihan game di Los303 – siapa tau, skill analitik dan problem-solving-mu makin terasah, dan siapa tahu bisa jadi inspirasi project AI berikutnya.
So, keputusan di tanganmu: mau jadi sekedar penonton tren, atau pencipta tren?
Post Comment