3 Cara Gampang Kirim Pesan WhatsApp ke Banyak Orang Tanpa Terlihat Spammy
Pernah nggak sih kamu ingin menghubungi banyak orang sekaligus di WhatsApp, tapi malas pakai fitur broadcast karena sudah terlalu mainstream — dan kadang malah dikira spam? Santai, saya bakal bikin kamu ketagihan nyobain tiga trik simpel ini. Selain anti-ribet, yang pasti nggak akan bikin teman-teman kamu mengeluh, “Ini kok kayak spam promosi, ya?” Yuk, kita bongkar bareng-bareng.
Kenapa Broadcast WhatsApp Kadang Malah Bikin Gagal Paham?
Sebelum tahu caranya, coba deh refleksi sedikit. Broadcast itu seringkali jadi bumerang. Teman bisa cuek, bahkan pesanmu kadang nggak sampai karena kontak belum menyimpan nomormu. Studi dari DataReportal 2024 bilang bahwa hanya 34% pengguna WhatsApp di Indonesia yang benar-benar respon broadcast karena mereka anggap “ini template, bukan personal”. Padahal, kehangatan personal itu penting banget di dunia serba digital sekarang.
Cara 1: Manfaatkan Fitur List Pesan Pribadi (Personal Chat List)
Metode paling manusiawi ya satu-satu. Tapi tenang, saya bukan nyuruh kamu copas pesan manual. Ada aplikasi pihak ketiga seperti WhatsAuto dan WA Sender yang membantu mengelola list pesan. Kamu cukup susun daftar kontak, lalu kirimkan pesan satu per satu dengan sentuhan personalisasi. Misal, “Hey Dina, semangat banget ya lombanya besok! By the way, aku juga ada info seru ini…”
Studi Kasus Nyata:
Bayangin kamu seorang event organizer. Saat promosi acara, yang paling efektif adalah mengubah sedikit bagian pesan untuk menyapa nama peserta. Hasil survei FGD UMN 2023 menunjukkan open rate pesan personal naik hingga 54% ketimbang broadcast yang template-nya kaku banget.
Pro Tips:
-
Cek dulu apakah aplikasi tadi punya fitur filter kontak supaya nggak double mengirim.
-
Selalu ucap salam dan sebut nama biar lebih hangat.
Cara 2: Pakai Fitur Label di WhatsApp Business
Untuk kamu yang pakai WhatsApp Business, fitur label ini underrated banget! Misalnya, labelkan kontak dengan kategori seperti “buyer”, “teman kantor”, atau “partner kolaborasi”. Setiap kali mau kirim info penting, tinggal sortir pakai label. Lalu chat mereka satu-satu dengan template yang personal.
Studi Kasus Nyata:
Saya sendiri pernah memanfaatkan label waktu mengurus event komunitas. Semua anggota diberi label “Volunteer 2024”. Cuma dalam 30 menit, semua dapat ucapan terima kasih personal. Open rate? Hampir 90%. Ini bukan hoax, laporan Tech in Asia 2024 juga bilang fitur label ternyata bantu pelaku UMKM hemat waktu marketing hingga 40% per minggu.
Pro Tips:
-
Hindari pakai pesan copy-paste kaku.
-
Modifikasi sedikit pesan sesuai hubungan dengan kontak.
Cara 3: Kolaborasi dengan Grup dan Mention Pribadi
Barangkali kamu belum sadar, fitur grup WhatsApp juga bisa jadi strategi super efektif. Tapi, jangan asal main tag semua orang. Mulai dengan diskusi, lalu gunakan fitur “@nama” untuk highlight ke anggota tertentu. Cara ini lebih luwes, lebih manusiawi, dan pastinya nggak dicap spam oleh WhatsApp.
Studi Kasus Nyata:
Salah satu pebisnis fashion online, Lani, memanfaatkan strategi ini saat launching koleksi baru. Alih-alih broadcast, ia aktifkan diskusi di grup komunitas pelanggan, lalu mention beberapa pelanggan loyal. Hasilnya, engagement jauh lebih tinggi—statistik internal yang ia share di Podcast Bisnis Online menunjukan 3x lebih banyak respon dibanding broadcast massal.
Pro Tips:
-
Jangan mention terlalu banyak orang dalam satu waktu.
-
Pastikan diskusi di grup tetap relevan agar tidak dianggap mengganggu.
Kenapa 3 Cara Ini Lebih Efektif?
Data dari Socialbakers 2024 menyatakan pesan yang sifatnya personal dan kontekstual cenderung punya peluang dibalas atau “dibaca ulang” 2 kali lebih tinggi! Orang merasa dihargai, bukan sekadar target blast massal. Selain itu, WhatsApp sendiri super ketat soal spam, jadi teknik broadcast tanpa konteks rawan dibatasi atau bahkan diblokir.
Penutup: Keep It Real, Keep It Personal
Singkatnya, kunci sukses WhatsApp marketing—atau sekadar komunikasi sehat—adalah tetap personal dan relevan. Adaptasi tiga cara di atas ke aktivitas sehari-hari, entah promosi produk, mengundang ke acara, atau sekadar menghubungi teman-temanmu. Karena pada akhirnya, yang diingat orang bukan isi pesan promosi, tapi _personal touch_ dan atensi yang kamu berikan.
Artikel ini disponsori oleh Games online Los303. Cari referensi game terbaik atau mau adu skill seru? Cek langsung Los303 hari ini juga!
Post Comment