Anggota Dewan Kontrol Permainan Nevada Peringatkan Kalshi dan Crypto.com tentang Kontrak Olahraga: “Pekerjaannya Sudah Berakhir”

Anggota Dewan Kontrol Permainan Nevada Peringatkan Kalshi dan Crypto.com tentang Kontrak Olahraga: “Pekerjaannya Sudah Berakhir”

Anggota Dewan Kontrol Permainan Nevada Peringatkan Kalshi dan Crypto.com tentang Kontrak Olahraga: “Pekerjaannya Sudah Berakhir” – Ketegangan antara teknologi keuangan baru dan regulasi perjudian tradisional kembali memuncak di Amerika Serikat, kali ini di pusat industri game dunia — Nevada.

Seorang anggota Dewan Kontrol Permainan Nevada (Nevada Gaming Control Board / NGCB) baru-baru ini memperingatkan kencana69 dua entitas besar, Kalshi dan Crypto.com, terkait upaya mereka untuk memperkenalkan kontrak taruhan berbasis acara olahraga, dengan pesan tegas:

“Pekerjaannya sudah berakhir.”

Pernyataan keras ini menjadi sinyal kuat bahwa regulator Nevada tidak akan mentolerir upaya penyamaran aktivitas perjudian di bawah label “pasar prediksi” atau “kontrak keuangan berbasis acara.”


Kalshi dan Crypto.com: Dua Jalur Menuju Taruhan Berbasis Acara

Dua perusahaan yang menjadi sorotan ini beroperasi di bidang yang berbeda namun kini bersinggungan di ranah prediksi hasil olahraga dan acara publik.

Kalshi, sebuah platform yang diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC), telah mengajukan permohonan untuk memperluas jangkauannya agar dapat memperdagangkan kontrak prediksi terkait hasil olahraga profesional.
Sementara itu, Crypto.com, perusahaan raksasa kripto asal Singapura, tengah menjajaki model “event token” dan kontrak blockchain yang memungkinkan pengguna “berinvestasi” pada hasil pertandingan olahraga secara desentralisasi.

Kedua model ini, menurut regulator, menyerupai bentuk taruhan olahraga yang disamarkan dan berpotensi melanggar hukum negara bagian jika dioperasikan tanpa lisensi perjudian.


Peringatan Keras dari Dewan Kontrol

Dalam sesi publik terbaru NGCB di Carson City, anggota dewan senior James F. Barbee memberikan peringatan langsung terkait aktivitas semacam itu.

“Kami telah melihat bagaimana perusahaan mencoba membingkai taruhan sebagai kontrak keuangan atau token digital. Bagi kami, tidak peduli bagaimana Anda menyebutnya — jika seseorang bertaruh pada hasil pertandingan olahraga, maka itu adalah perjudian. Pekerjaannya sudah berakhir,” ujar Barbee tegas.

Pernyataan ini muncul setelah laporan bahwa beberapa perusahaan teknologi mulai menguji model pasar prediksi olahraga berbasis blockchain tanpa persetujuan resmi.
NGCB menilai bahwa tren ini berpotensi mengaburkan batas hukum antara perdagangan spekulatif dan taruhan olahraga komersial.

“Nevada telah membangun reputasi global dengan integritas dan kepatuhan. Kami tidak akan membiarkan eksperimen digital merusak dasar hukum yang telah terbukti selama puluhan tahun,” tambah Barbee.


Kalshi dan Kontroversi Pasar Prediksi

Kalshi selama ini dikenal sebagai platform pasar prediksi teregulasi pertama di AS, memungkinkan pengguna untuk “memperdagangkan” hasil dari peristiwa dunia nyata seperti inflasi, tingkat suku bunga, atau kebijakan pemerintah.
Namun, ketika perusahaan mulai memperluas layanannya ke ranah olahraga, banyak pihak melihatnya sebagai bentuk taruhan terselubung.

Pada 2024, CFTC sempat menolak proposal Kalshi untuk memperdagangkan kontrak terkait hasil pemilihan umum AS, dengan alasan bahwa perdagangan semacam itu dapat mengganggu integritas proses demokrasi.
Kini, dengan fokus baru pada olahraga profesional, Kalshi menghadapi pertanyaan yang sama — apakah perdagangan prediksi itu investasi atau perjudian?

“Kami tidak menjalankan kasino; kami mengoperasikan pasar prediksi berbasis data,” ujar CEO Kalshi, Tarek Mansour, dalam wawancara sebelumnya.
“Namun kami memahami keprihatinan regulator dan berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku.”

Meskipun begitu, NGCB tampaknya tidak tertarik pada semantik. Bagi mereka, perbedaan istilah tidak mengubah kenyataan bahwa kegiatan tersebut melibatkan taruhan pada hasil yang tidak pasti, yang berarti masuk dalam yurisdiksi hukum perjudian.


Crypto.com dan Tantangan Dunia Blockchain

Sementara Kalshi beroperasi dalam sistem keuangan formal AS, Crypto.com bergerak di dunia kripto yang lebih kompleks dan sulit diatur.
Melalui konsep event token, pengguna dapat “membeli” aset digital yang nilainya berubah berdasarkan hasil pertandingan atau performa pemain olahraga.

Bagi regulator Nevada, model ini menimbulkan risiko besar: anonimitas, volatilitas, dan potensi pelanggaran hukum perjudian lintas batas.

“Ketika taruhan olahraga dikombinasikan dengan kripto, masalahnya menjadi dua kali lebih rumit,” ujar Barbee.
“Kami tidak dapat mengizinkan aktivitas yang tidak transparan, terutama di negara bagian yang memiliki reputasi global untuk integritas perjudian.”

Crypto.com sendiri belum mengajukan lisensi apa pun di Nevada, namun laporan media menunjukkan bahwa perusahaan sedang menguji minat pasar terhadap fitur prediksi berbasis blockchain di luar AS.


Implikasi bagi Industri dan Regulasi Nasional

Pernyataan NGCB ini dapat menjadi preseden penting bagi negara bagian lain yang juga menghadapi persimpangan antara inovasi fintech dan hukum perjudian.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah entitas — mulai dari Kalshi hingga Polymarket — telah menantang batas hukum dengan model pasar prediksi yang mereka klaim “bukan taruhan.”

Namun, regulator seperti Nevada, New York, dan Michigan semakin menegaskan bahwa aktivitas semacam itu tidak dapat dibiarkan tanpa pengawasan atau lisensi.

Menurut analis industri, John DeCaro dari Gaming Compliance Review, peringatan NGCB adalah sinyal bahwa era “zona abu-abu” untuk taruhan digital mulai berakhir.

“Nevada adalah tolok ukur global dalam regulasi game. Jika mereka mengambil sikap keras terhadap pasar prediksi berbasis olahraga, regulator lain kemungkinan akan mengikuti,” jelasnya.


Masa Depan Prediksi Olahraga di AS

Meski pernyataan Barbee terdengar seperti peringatan keras, beberapa pengamat melihatnya sebagai ajakan untuk dialog antara regulator dan inovator.
Kalshi, Polymarket, dan perusahaan serupa kini dihadapkan pada pilihan: menyesuaikan diri dengan kerangka hukum perjudian atau menghadapi tindakan hukum lebih lanjut.

“Kami tidak menolak inovasi,” ujar Barbee menutup sesi NGCB.
“Tapi jika Anda ingin beroperasi di Nevada, Anda harus mengikuti aturan kami. Tidak ada pengecualian — dan pekerjaan untuk menghindarinya sudah berakhir.”


Kesimpulan

Pernyataan Dewan Kontrol Permainan Nevada terhadap Kalshi dan Crypto.com mencerminkan pergeseran besar dalam dinamika antara inovasi digital dan regulasi klasik.
Dengan pesan yang jelas — “pekerjaannya sudah berakhir” — regulator menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi penyamaran perjudian di bawah istilah baru seperti kontrak keuangan atau token prediksi.

Langkah ini kemungkinan akan membentuk arah masa depan regulasi pasar prediksi di Amerika Serikat, memaksa pemain baru untuk memilih antara kepatuhan penuh atau keluar dari pasar legal.
Dan di pusat perjudian dunia seperti Nevada, pesan itu lebih dari sekadar peringatan — itu adalah garis batas antara inovasi yang sah dan pelanggaran hukum yang nyata.

Post Comment